Saya mau menyampaikan sedikit informasi terkait perunggasan Indonesia yang disampakaian pada acara sarasehan nasional poultry indonesia, PPUN dan PINSAR di Bogor yang dilaksanakan pada tanggal 11 februari 2015, Menurut data Potensi dan Produksi DOC FS Tahun 2013 – 2015 sebagai berikut:
Adapun upaya pengendalian tersebut adalah pengendalian terhadap kelebihan DOC FS dengan cara :
Ancaman Baru Perunggasan Indonesia
- Pengurangan produksi DOC FS melalui afkir dini PS
- Pengaturan import bibit DOC GGPS dan GPS yang disesuaikan dengan kebutuhan
- Para pelaku usaha perunggasan ayam Ras melakukan usaha yang transparan untuk kepentingan usaha perunggasan ayam Ras secara keseluruhan.
- Pemerintah telah mengirim surat penerapan SNI bibit DOC sesuai dengan Permentan No. 42/Permentan/OT.140/3/2014 kepada semua pembibit GPS dan PS (Broiler dan Layer) dan dilakukan pengawasan langsung ke lapangan dengan melibatkan dinas terkait yang membidangi fungsi peternakan dan kesehatan hewan;
- Jumlah pemasukan bibit GPS + produksi dalam negeri untuk tahun 2015 sekitar 665.000 ekor (D line/ famale line famale) dan telah disepakati alokasi untuk masing-masing perusahaan pembibitan.
- Kementerian Perdagangan dengan melibatkan Kementerian Pertanian dan pelaku usaha ayam ras sedang memproses Peraturan Menteri Perdagangan tentang Penataan Keseimbangan Pasar Ayam Ras.
Ancaman Baru Perunggasan Indonesia
- Perdagangan bebas sesuai dengan WTO dan MEA. Masuknya produk luar negeri yang merambah pasar dalam negeri yang akan mengancam produk dalam negeri dan para peternak ayam Indonesia. Harga produk yang lebih murah karena tingkat efisiensi yang lebih tinggi dari negara-negara lainnya merupakan tantangan bagi para peternak untuk meningkatkan efisiensi.
- Kerjasama antara BRF SA dan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.
- Importasi produk ayam dari Brasil benarkah akan mengancam keberlangsungan peternakan rakyat ? Kerjasama ini di dorong ke arah investasi produksi dan farming, bukan sekedar trading dan hanya memanfaatkan jaringan usaha PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.
- Perusahaan unggas tanah air di dorong untuk memiliki industri pengolahan dan industri antara, sehingga dapat bersaing dengan Brasil.
- Pendirian industri pengolahan dan industri antara tersebut dapat memanfaatkan jaringan usaha yang dimiliki oleh PT. Indofood Sukses Makmur Tbk., dan perusahaan lainnya untuk memanfaatkan bahan baku ayam domestik.
- Negara / Pemerintah harus hadir untuk :
- menjaga keseimbangan supply-demand
- mengatur tata niaga yang fair
- melindungi pelaku usaha yang lemah (peternak kecil/mandiri)
- memfasilitasi pelaku usaha yang kuat masuk pasar Luar negeri
- membentengi pasar dalam negeri dari ancaman produk impor
2. Pelaku usaha/Peternak Rakyat :
- meningkatkan efisiensi usahao meningkatkan kualitas produk
- meningkatkan profesionalisme
- mengadopsi updated-technology (housing, processing)
- memperkuat jaringan usaha (hulu-hilir)
- mengikuti perkembangan kebijakan pemerintah terkait perekonomian dalam negeri dan luar negeri
3. Membangun kelembagaan yang kokoh :
- informasi / data yang fair, actual dan acurate (Business intelligent)
- sinergi-koperasi pelaku usaha hulu-hilir (koperasi spirit corporasi
Penutup :
1. Peran negara harus nyata untuk menjadikan rakyatnya menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan pasar dalam negeri terlindungi
2. Peternak Rakyat harus mempersiapkan diri untuk menjadi pemain bukan penonton di era pasar global
3. Spirit kerjasama harus lebih dikembangkan dari pada spirit kompetisi (koperasi > kompetisi)
Artikel ini dikirim Oleh :
drh.Sabto Agung Kurniawan (Angkatan Gymnolaemata)
Anda bisa mengirimkan artikel tentang perunggasan atau bisnis perteluran ke harga.telur@gmail.com untuk kami publikasikan, selama tidak mengandung unsur SARA dan tidak merugikan pihak manapun.
Anda bisa mengirimkan artikel tentang perunggasan atau bisnis perteluran ke harga.telur@gmail.com untuk kami publikasikan, selama tidak mengandung unsur SARA dan tidak merugikan pihak manapun.