Banyak yang salah sangka dalam menghadapi bulan besar atau bulan haji ini. Kebanyakan peternak ataupun pedagang memprediksikan harga akan naik pesat. Memang, jika dibandingkan bulan sebelumnya daya serap pasar pada bulan haji ini biasanya lebih besar daripada bulan sebelumnya. Tetapi, yang perlu di perhatikan kenaikan permintaan pasar itu bukan pada saat hari raya qurban itu. Disinilah kebanyakan para pelaku bisnis perteluran itu salah sangka.
Justru pada saat hari raya qurban itu permintaan telur rendah sekali, hal ini dikarenakan banyak sekali peredaran daging qurban di masyarakat. Kenaikan permintaan telur di bulan besar ini menurut mas pre dikarenakan bulan besar ini termasuk bulan baik untuk melaksanakan hajatan. Jadi ostosmastis, akan ada kenaikan permintaan pasar jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Tetapi harga akan naik atau tidak, itu juga tergantung dari jumlah produksi yang ada. Meskipun orang sak endonesah rayah makan telur semua setiap hari, kalo kapasitas produksi juga terus bertambah, yo tetep ae regone bro..bro...
Jadi menurut mas pre, kalo mau harga telur itu tinggi yang perlu diatur adalah populasi produksi. Nah, sekarang masalahnya siapa yang mau populasinya dibatasi ? Peternak kecilkah atau peternak besarkah ?. Tentu akhirnya akan tetap kembali pada seleksi alam. Yang kecil pingin jadi besar dan yang besar tentu juga ingin menjadi semakin besar. Akhirnya mas pre hanya bisa bilang "selamat menikmati "